Jumat, 28 Januari 2011

Sirkulator Pompa Air Tenaga Gravitasi

Peringatan: Tidak boleh fast reading baca artikel ini, semua harus dibaca. Termasuk artikel yang menjadi inspirasi post ini. Karena si situs penyedia artikel sering down, salinan artikelnya bisa dibaca di sini. Pahami, renungkan baik-baik.
Pas lagi guling-guling googling mengenai peralatan hemat energi, saya menemukan sebuah artikel tentang sirkulator pompa air tenaga gravitasi. Artikel tersebut ada di situs Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat (LPMP Jabar). Kalau ingin langsung membaca artikelnya, silakan klik di sini. Penjelasan yang ada di ditu cukup meyakinkan, disertai sumber, serta disertai tutorial untuk membuatnya.
 
Melihat gambar seperti di atas yang saya rampok dari link yang tadi, jelas saja orang-orang bakal tertarik membuat tiruannya. Sederhana sekali dan mudah dibuat bukan? Mungkin saja pembuat artikel ini, Pak Ading Mulyadi sudah disuap oleh konspirasi perusahaan minyak semacam Pertamina, Exxon, dan Shell untuk membungkam mulutnya sehingga beliau tidak membuat pompa ini dengan skala besar untuk membantu para penduduk desa yang miskin mengangkat pompa ke atas untuk mengairi sawah?
Jelas ini adalah konspirasi, artikel beliau bisa merugikan perusahaan-perusahaan itu milyaran dolar amerika. Bayangkan, berapa solar yang bisa dihemat untuk mengalirkan air ke atas bila alat ini dikembangkan? Beliau mungkin akan bernasib sama dengan Pak Djoko yang menemukan Blue Energy itu, beliau telah dibungkam oleh perusahaan-perusahaan itu agar tak bisa mengungkapkan penemuannya dan memalukan presiden RI.
Ditambah lagi argumen dengan sains, tepatnya dengan fisika, yang buatan antek-antek Barat perusahaan minyak pembuat menderita rakyat dunia itu dibuat sedemikian rupa sehingga bisa meyakinkan bahwa alat itu tak akan bisa bekerja. Fisika itu pasti pekerjaan antek barat yang bakal menghancurkan Indonesia. Saya bisa berkesimpulan begitu karena bila saya hitung dengan ilmu keparat ini, saya mendapatkan perhitungan seperti ini:
 
Lihatlah, menurut ilmu keparat Fisika milik barat itu, air adalah fluida dan tunduk pada prinsip mekanika fluida. Hanya tekanan hidrostatis dan tekanan atmosfer yang berpengaruh pada gerakan fluida. Fluida akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Sehingga syarat air mengalir:
tekanan dari A ke B > tekanan dari B ke C
PAB > PBC
Patm - PA > Patm - PC
-PA > -PC
PC > PA
ρghAC > ρghAB
hAC > hAB
Lihat itu? syarat agar air bisa mengalir menurut fisika antek barat itu adalah ketinggian antara A-C harus lebih besar dari ketinggian A-B. Sedangkan pada gambar, kelihatan jelas A-C lebih rendah dari A-B. Jadi pompa itu tidak bisa buat menaikkan air ke atas, cuma bisa menurunkan air dari ketinggian ke bawah. Jelas-jelas fisika adalah rekayasa perusahaan-perusahaan minyak perampok itu yang membuat negara kita menaikkan harga BBM. Mereka tidak mau bangkrut karena penemuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar